Dear diary-nya Rey.
Seharusnya saya udah tidur ya sekarang, secara waktu sudah menunjukan pukul 22.56, tapi saya malah sibuk buka laptop.
Etapi ini semua karena saya baru bangun tidur sejak selepas magrib tadi.
Dear diary-nya Rey.
Seharusnya saya udah tidur ya sekarang, secara waktu sudah menunjukan pukul 22.56, tapi saya malah sibuk buka laptop.
Etapi ini semua karena saya baru bangun tidur sejak selepas magrib tadi.
Dear diary-nya Rey.
Saya ngantuk banget, tapi mau tidur adalah hal yang belum bisa dilakukan. Anak-anak belum jamnya tidur, dan nggak bisa dipaksa tidur sekarang di pukul 20.30an.
Siang tadi mereka tidur hingga hampir 3 jam lamanya, mungkin karena semalam mereka tidur malam, dan paginya saya ajak jalan pagi sampai hampir 5 KM.
Dear diary-nya Rey.
Lagi stres banget, ketika malam ini si Kakak mengatakan papinya mengirim uang untuk kebutuhan mereka.
Iya, stres, karena yang dikirim jauh dari yang diharapkan dan dibutuhkan, dan sudah disampaikan sejak beberapa waktu yang lalu.
Dear diary-nya Rey.
Malam ini saya pengen cerita tentang isi kepala saya beberapa waktu belakangan ini. Di mana, saya menyadari harus bisa menghasilkan uang yang banyak sendirian dari rumah.
Ya setidaknya, masih tetap bisa mengurus anak-anak, tapi juga bisa punya pemasukan, 2 digit aja ya Allah.
Dear diary-nya Rey.
Sejujurnya beberapa hari ke belakang ini, saya sedang nggak enak mental (istilah apa itu, Rey?). Maksudnya, saya sedang merasa nggak baik-baik saja (perasaan, always deh, huh!).
Dear Diary-nya Rey
Saya bingung mau nulis apa hari ini, karena lagi galau. Bahkan nulis ini di pukul 23.11, wah 11.11 ya, hehehe.
Lagi stres, galau, kesal, sakit hati.
Dear diary-nya Rey.
Hari ini adalah acara terakhir dari rangkaian perpisahan TK si Adik Dayyan yang super rempong sejak 2 bulan belakangan ini. Yaitu acara pelepasan sekaligus prosesi wisuda anak TK Islam di Fave Hotel Mex Tunjungan, Surabaya.