Dear diary-nya Rey.
Ini pukul 6.00 tanggal 6 Oktober 2024, dan saya barusan termenung di depan laptop. Pengen nulis di blog utama, tapi kepala sedang riuh rendah.
Jadinya kepikiran untuk nulis curhat aja, dan akhirnya mutusin nulis di sini aja.
Ini pukul 6.00 tanggal 6 Oktober 2024, dan saya barusan termenung di depan laptop. Pengen nulis di blog utama, tapi kepala sedang riuh rendah.
Jadinya kepikiran untuk nulis curhat aja, dan akhirnya mutusin nulis di sini aja.
Dear Diary-nya Rey,
Jujur saya udah ngantuk, dan merasa sedikit bersalah mengapa begadang lagi dan lagi, cobak!. Ini tuh udah pukul 23.59, bahkan keknya sekarang udah pukul 00.00 di tanggal 25 September 2024.
Sudah beberapa hari belakangan ini saya seolah jarang curhat di medsos, alasannya sepertinya saya menemukan tempat curhat terbaik.
Yaitu, ke sang pencipta.
Saya bingung mau nulis apa yang cepat, karena hendak mengejar waktu tidur. Dari tadi mau nulis ini buat setoran di website tantangan menulis. Tapi nggak enak nulisnya karena ada si Kakak dekat saya. Jadi saya nunggu dia masuk kamar tidur baru deh saya mulai nulis.
Dear Diary-nya Rey.
Hari ini nggak ada yang spesial, berjalan seperti biasanya, meski sedikit beda karena si Kakak nggak pulang, dia nginap di Trawas ikut Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) oleh sekolahnya.
Perubahan ini terasa ketika menjemput si Adik, sampai rumah kami makan siang, si Adik shalat lalu kami tidur siang.
Saat ini pukul 21.30, seharusnya saya menyudahi buka laptopnya, tapi rasanya ada yang kurang, kalau nyetor tulisan di KLIP pakai tulisan sponsored.
Mau nulis di reyneraea.com, tapi kok temanya agak berat, sementara saya lagi malas mikir yang berat-berat, karena juga pengen cepat tidur.
Dear Diary-nya Rey.
Sekarang pukul 22.58, saya lagiii... entahlah merasa gimana ini, banyak hal yang ada di kepala, makanya saya putuskan untuk menulis di sini sejenak.
Jadi, sejak Jumat malam saya merasa nggak enak badan, tepatnya setelah pulang antar jemput anak-anak ikut les coding dan robotic class.