Rabu, 01 Januari 2025

Tahun Baru 2025, Excited Tapi Juga Bingung

diary rey

Dear diary
-nya Rey.

Bismillah ya, selamat tahun baru 2025.

Btw, seharian ini saya mengerjakan hal-hal yang harus saya kerjakan meneruskan pekerjaan saya beberapa waktu belakangan.

Iya diary, sesungguhnya menjelang akhir tahun 2024 kemarin, kira-kira seminggu yang lalu, terjadi sesuatu yang benar-benar akan mengubah hidup saya, dan anak-anak tentunya.

Sayangnya, saya belum bisa menceritakan hal itu sekarang, karena blog ini, meski judulnya diary, tapi tetap terbuka untuk umum, bisa dengan mudah diakses siapapun. Dan, kalau melihat dari laporan dashboard-nya, meski tulisan di sini isinya curhat semua, tapi setiap hari ada aja loh yang nyasar ke sini.

Ya nggak masalah sih, tapi jadinya saya juga nggak bisa menulis sesukanya, terutama untuk hal-hal yang belum pengen saya bagikan, hehehe.

Karena hal di akhir tahun kemarin, saat ini saya sedang sibuk berlapis-lapis.

Sibuk tetap berusaha ada pemasukan, karena anak-anak tetap butuh makan, tetap butuh beli kebutuhan hidup, beli sabun, beli odol, beli gas, beli beras, beli lauk dan lainnya.

Sementara bapakeh anak-anak? ah sudahlah. 

Dia hanya bersantai tak peduli dengan kewajibannya, tak peduli anak-anaknya bisa tinggal di dalam rumah nggak?, dia tahu saya nggak punya penghasilan cukup, nggak punya rumah untuk berteduh.

Nggak peduli anak-anaknya bisa makan nggak? apalagi sekolah.

Ah sudahlah, rasanya saya ingin saving energi saya untuk hal-hal yang penting saja, ketimbang memikirkan manusia yang tidak punya harga diri kayak gitu (maaf kasar, tapi perilakunya memang sangat pantas digitukan!).

Untuk bertahan hidup, saya terpaksa menjual barang-barang yang kami punyai, meskipun jualnya juga nggak pede, karena sebenarnya barang saya udah tua semua usianya.

Untunglah beberapa teman saya baik hati untuk membeli beberapa barang bekas saya. Lumayan dipakai untuk bayar kontrakan, untuk beli kebutuhan hidup.

Dan beberapa barang tersebut terpaksa saya jual di bawah harga agar laku.

Mulai dari ranjang dan kasur, lemari piring, kursi bayinya si adik dulu, sepeda keseimbangannya si Adik, lemari plastik, oven dan lainnya.

Sayangnya untuk barang baju bekas, belum dilirik orang sama sekali, meski saya jual dengan harga yang sangat miring. Entahlah, kalau kata si Kakak, mungkin orang-orang nggak suka pakai baju bekas.

Gara-gara saya menjual barang-barang, akhirnya kami nyaris nggak punya barang lagi selain baju, hehehe. Apalagi barang yang ga layak jualpun saya buang atau saya jual ke tukang rombeng.

Dan entah mengapa, rasanya kok lebih lega ya. Lagian saya kan belum punya rumah, menumpuk banyak barang hanya bikin repot banget pas pindahan, meskipun saya juga tahu sih, barang-barang itu butuh banget.

Selain itu, ya karena sebuah rencana yang masih saya keep ceritanya ini.       

Untuk rencana ini, besok saya mulai melakukan satu hal besar sebagai langkah awalnya. Doakan lancar ya.

Asli sih, saya pusing banget, karena harus mengurus ini itu, tapi duitnya super terbatas. Saya pengen minta tolong sama UPTJ PPA, tapi kok malu rasanya, karena kasus saya masih pending di Polrestabes Surabaya.

Jadinya, saya coba urus sendiri aja, semoga nggak banyak membutuhkan uang, saya benar-benar harus keep uang dengan maksimal, karena akan butuh uang yang nggak bisa dibilang sendikit. Sementara, saya juga bingung gimana cari uangnya itu? hiks!.

Banyak hal banget yang harus saya lakukan, sementara besok anak-anak udah harus masuk sekolah. Sejak saya harus mengurus semuanya sendiri, bertanggung jawab atas ekonomi juga, rasanya saya benci banget dengan sekolah anak-anak.

Tapi, harus dihadapi, harus dijalani.

Doakan besok lancar ya, dan sekarang kayaknya saya harus udahan dulu curhatnya, meski sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan.


Surabaya-Mj, 01-01-2025

Posted in  on Januari 01, 2025 by Blogger Surabaya - Rey |