Selasa, 20 Agustus 2024

Sakit Tenggorokan

sakit tenggorokan
Dear Diary-nya Rey.

Saat ini pukul 21.30, seharusnya saya menyudahi buka laptopnya, tapi rasanya ada yang kurang, kalau nyetor tulisan di KLIP pakai tulisan sponsored.

Mau nulis di reyneraea.com, tapi kok temanya agak berat, sementara saya lagi malas mikir yang berat-berat, karena juga pengen cepat tidur.

Kondisi tubuh saya saat ini kurang sehat, sejak kemarin siang, batuk pilek yang saya rasakan malah berubah jadi sakit tenggorokan yang serius.

Kejadian ini bermula dari ketika pukul 12 siang, saya menjemput si Adik di sekolahnya. Tapi emang sih, ketika keluar pintu itu, udah mulai kerasa tuh kalau badan saya agak jadi nggak enakan.

Kayak meriang, tapi nggak juga terlalu terasa, mungkin karena ditutupin udara siang yang panasnyaaaa minta ampun.

Tapi ketika sampai di sekolah si Adik, pas melangkah ke kelasnya, tiba-tiba saya merasa suara tercekat. Ketika coba batuk, kok tenggorokan sakit.

Pas ketemu si Adik, saya panggil, loh kok suara saya nggak bisa keluar seperti sedia kala?.

Kaget dong, segera saya paksa si Adik untuk pulang, meski sebenarnya dia masih sibuk makanin jajanan yang saya belikan ketika berangkat pagi.

Untungnya si Adik nurut dan segera bersiap pulang, pas di motor udah makin terasa nggak nyaman tuh. Suara tetep nggak ada, tenggorokan terasa sedikit sakit, dan badan rasanya meriang.

Sambil jalan, saya coba mengingat-ngingat apa yang salah dari makanan yang sebelumnya saya konsumsi. Kecurigaan saya sih gara-gara kelapa parut yang agak basi.

Jadi, paginya setelah mengantar anak-anak, saya mampir di pasar Gebang untuk membeli lauk dan sayur. Ketika di parkiran, saya liat ada yang jual bubur cenil Madura, saya beli deh 5000an.

Tak lupa saya melangkah ke stand yang jualan jajanan pasar di depan pintu masuk pasar. Saya berniat membayar kekurangan uang yang paginya kami beli jajanan, tapi uang kami kurang karena empunya warung nggak punya kembalian pakai uang 'besar'.

Karena saya nggak punya uang pas, sekalian saya nambah beberapa jajan, salah satunya kayak getuk yang ada kelapanya.

Sampai di rumah, saya makan tuh getuk, ternyata kelapanya agak bau dan keras, tapi udah kemakan sebagian sih. Ditambah dengan bubur cenil dengan gula merahnya yang manis dan beberapa jajanan pasar lainnya.

Saya curiganya sih kelapa itu salah satu pemicunya.

Makanya, seharusnya kan saya makan cemilan sehat aja ya.

Nah, setelah sampai rencananya sebenarnya pengen tidur siang, biar suara saya bisa kembali dan tenggorokan saya sembuh.

Tapi baru ingat kalau saya ada deadline 2 artikel yang harus disetor hari itu juga. Akhirnya gagal deh tidur siangnya, yang ada saya malah minum kopi pakai air jahe kunyit, dan lumayan bikin saya nggak ngantuk.

Syukurlah, 2 tulisan tersebut selesai disetor sebelum magrib, sehingga malamnya saya nggak perlu terlalu begadang ngerjain tulisan lagi.

Dan Alhamdulillah, kemaren saya bisa tidur di pukul 10 malam, meskipun ujungnya terlelap di pukul 11 malam, hahaha.

Oh ya, karena merasa tenggorokan makin sakit, dan ada dahak yang mengganggu juga, akhirnya saya putuskan konsumsi amoxycilin biar cepat sembuh.

Besoknya pas bangun, ternyata nggak ada perubahan, malahan terasa semakin sakit, dan semakin sulit berbicara. Bahkan berbisik pun sakit.

Ketika anterin anak-anak pagi tadi, saya kan mampir beli sayur dan telur, rempongnyaaaa menjelaskan ke ibunya kalau saya mau beli telur 1/2 kg, hahaha.

Belum lagi, anak-anak tuh butuh dikasih tahu tentang apapun setiap saat, kalau enggak selalu kebablasan. Jadinya menderita banget karena kalau dipaksakan ngomong, tenggorokan malah sakit banget.

Siang tadi selepas jemput si Adik, saya putuskan untuk tidur siang aja, karena emang ngantuk banget. Pas bangun ternyata tenggorokan makin sakit lagi. 

Udahlah, segera saya buka aplikasi Alodokter dan curhat ke dokter umum, lumayan cukup bayar 9,500an aja.

Ternyata menurut dokter, saya kena virus, jadi nggak perlu pakai antibiotik, tapi karena udah terlanjur minum Amoxycilin, jadinya wajib diteruskan.

Dokter hanya meresepkan beberapa obat dan vitamin seperti:

  • Degirol 0,25 mg, untuk obat radang tenggorokan
  • Epexol 30 mg, untuk batuk
  • Cetirizine 10 mg, untuk pilek
  • Becom Zet, sebagai multivitamin 

Untungnya harga obat-obatannya masih terbilang murah, cuman sekitar 80ribuan, mana dianterin ke rumah pulak, dan bebas ongkir.

Jadi, total saya keluarin uang adalah sekitar 90 ribuan saja.

obat sakit tenggorokan

Ini menjadi solusi yang tepat untuk saya yang introvert, malas antri, malas nunggu lama, malas bayar mahal, hahaha.

Kalau ke dokter, udahlah kudu ke klinik ya minimal, trus antri dan nunggu lama, kudu bayar biaya dokternya yang nggak murah, sama obat dan transport.

Duh paling pas deh pakai aplikasi konsultasi online dengan dokter.

Jadi gitu deh, malam ini saya harus mengkonsumsi banyak macam obat, tetap minum air jahe kunyit juga, meskipun sampai detik ini ketika saya menulis, tenggorokan tetap terasa sakit, sulit bersuara, dan dahak selalu mengganggu.

Doain deh, semoga besok pagi saya bangun dengan kondisi yang lebih baik, tenggorokan juga bisa segera sembuh, bisa bersuara lagi, tapi enggak buat ngomel doang ya, hahaha.

Apalagi si Kakak besok ada kegiatan ke luar kota, antara mix feeling jadinya. Di sisi lain senang karena anak-anak nggak bakal berantem, di sisi lain juga banyakan sedihnya, karena saya nggak terbiasa berpisah sama anak-anak.

Ah sudahlah, apapun itu, semoga saya dan anak-anak sehat. Si Adik juga nih belum sembuh batuknya, untungnya sih nggak sampai demam. Tapi khawatir juga karena batuknya belum ada tanda mereda juga.

Untuk si Adik, saya memang cuman kasih air jahe kunyit dan obat batuk ibu dan anak serta vitamin C.

Biasanya, anak-anak bisa segera sembuh dengan rutin minum obat dan air jahe kunyit. Nggak tahu kenapa kok sekarang rada bandel nih batuk pileknya.

Begitulah.


Surabaya, PKB7, 20-08-2024

Posted in  on Agustus 20, 2024 by Blogger Surabaya - Rey |