Dear diary-nya Rey.
Malam ini saya pengen cerita tentang isi kepala saya beberapa waktu belakangan ini. Di mana, saya menyadari harus bisa menghasilkan uang yang banyak sendirian dari rumah.
Ya setidaknya, masih tetap bisa mengurus anak-anak, tapi juga bisa punya pemasukan, 2 digit aja ya Allah.
Banyak banget maunya si Rey ini, tapi emang kebutuhan sekarang tuh segituan, huhuhu.
Namanya juga tinggal di Surabaya, biaya hidup khususnya untuk tempat tinggal ya mahal. Ada yang murah, tapi belum bisa dicapai juga.
Agak aneh ya, yang mahal dipilih, yang murah malah nggak kecapai, pegimana maksudnya tuh, Rey? hahaha. Pokoknya gitu deh, intinya saya butuh duit setidaknya ada pemasukan 2 digit setiap bulannya, aamiinn.
Meski targetnya gede, eh kok 'meski' sih. Maksudnya karena targetnya gede, maka wajib banget saya berpikir besar juga. Bukan ke hal banyak apa lagi yang bisa saya lakukan, tapi hal fokus apa yang bisa saya lakukan.
Ini membingungkan sih, saya udah coba fokus ke blog, tapi nggak dipungkiri sih penghasilan di blog ini agak sulit untuk mencapai target dari pemenuhan kebutuhan hidup bulanan kami.
Bisa sih menghasilkan uang hingga puluhan juta dalam blogging, tapi cara ter'masuk akal' ya cuman dengan memenangkan lomba blog. Dan untuk masalah ini, di case saya memang agak sulit ya, karena butuh konsentrasi buat bisa bersaing dengan lainnya.
Sementara saya, emang sih rajin ngeblog, tapi ya tulisannya receh kek gini, kalaupun ada yang bagus, ya tulisannya doang, kalah dengan tampilan blog.
Kebanyakan yang menang lomba blog itu, selain tampilan blognya bagus, juga disain foto-foto pendukung juga bagus. Bukan saiah banget deh, udah kalah duluan saya kalau masalah demikian.
Nah, oleh karena itulah, saya mulai melirik hal lain, setidaknya mau ngeblog tapi yang lebih spesifik. Jadi lama-lama saya bisa lebih expert akan hal tersebut. Kalau bahasa blog nya mah, ngeblog dengan memperhatikan Topic Authority blog atau ngeblog dengan 1 niche atau topik.
Tapi masalahnya juga banyak.
Pertama: saya bingung mau tulis apaan? tema apaan yang harus sering dibahas? karena sejujurnya, saya nggak expert dalam hal apapun, hadeh!
Saya memang, tahu akan banyak hal, bisa ini, bisa itu, mengerti blog, nulis, dan lainnya, tapi nggak expert.
Mau mulai belajar biar expert, lah masalahnya saya butuh uangnya sejak sekarang. Kalau waktu habis buat belajar, itu berarti saya nggak punya pemasukan sama sekali dong?.
Kedua: saya juga ternyata nggak punya hal yang benar-benar saya sukai, selain menulis. Tapi ya menulisnya ngasal kek gini, hahaha.
Ketiga: banyak banget dong distraksi yang bikin saya langsung pengen berpaling secepatnya, hahaha.
Kayak kemaren, pas lagi sibuk scroll google dan lainnya, cari ide. Eh tiba-tiba ada notifikasi email yang intinya dikasih tahu kalau saya dapat bayaran dari Shopee Affiliate dong. Kaget dong saya, orang jarang banget peduli sama SA itu.
Tapi kok ya ada aja yang klik link saya, meskipun dia belinya produk lain, nyatanya saya dapat komisi dong, biar kata 4 digit beneran, aka seribuan, wakakakakaka.
Pas tahu hal begitu, seketika tertarik pengen tekunin Shopee Affiliate. Tapi baru aja ngeluarin tripod dan lampunya serta lain-lainnya, eh udah keburu malas, hahaha.
Emang sih, saya tuh kurang suka yang namanya take foto dan video, lebih suka nulis sih, lebih mudah. Tapi duitnya susah, huhuhu.
Lama banget saya merenung, apa ya kira-kira yang harus saya dalamin secara lebih fokus dan konsisten. Tapi yang masih kurang saingannya.
Terus saya mulai teringat akan satu kalimat, yang saya lupa baca di mana, bahwa ketika kita bingung mau berbisnis apa, maka bersahabatlah sama masalah.
Eh iya ya, kenapa nggak terpikirkan, apa aja masalah yang sedang saya hadapi.
Mulai deh terpikirkan, bukannya masalah saya adalah uang? wakakakaka.
Balik lagi dong ke alasan pengen melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan uang lebih banyak.
Masalah saya adalah,
- Butuh uang.
- Nggak ngerti harus usaha apa biar menghasilkan uang banyak.
- Kalaupun udah ketemu mau usaha dengan fokus apa? masalah berikutnya adalah sanggupkah saya fokus dan konsisten di tengah kondisi sebagai single fighter mom?
- Kunci dari masalah poin 3 adalah, manajemen waktu.
Nah, ketemu deh apa masalah yang pas dijadikan ide buat usaha saya.
Apa itu? manajemen waktu.
Iya, ternyata masalah besar saya tuh bukan cuman uang, tapi masalah manajemen waktu. Jujur saya udah sering bolak balik menerapkan banyak cara untuk manajemen waktu, tapi selalu gagal ketika di tengah perjalanan rutinitas berubah.
Sejak si Adik sekolah, saya kan butuh banget menambahkan waktu untuk antar jemput anak sekolah. Di mana kalau enggak perlu antar anak, berarti saya bisa lebih fokus di rumah mengerjakan hal yang harus dikerjakan.
Meskipun kalau dipikir-pikir, nggak selalu juga kegiatan antar jemput anak sekolah menjadi sebuah tambahan kerjaan. Justru gegara harus antar jemput anak sekolah, saya jadi rajin bangun pagi, rajin mandi pagi dan teratur lah hidupnya.
Yang memberatkan konsistensi mengikuti jadwal tuh, ketika si Adik banyak banget acaranya ketika di TK kemaren. Kayak dia harus latihan drumband, atau para ibu harus ikutan kegiatan mereka. Jujur hal-hal demikian bikin saya nggak nyaman dan bikin konsistensi saya mengikuti jadwal harian jadi terganggu.
Memang sih, semua manusia itu nggak suka yang namanya perubahan, selalu bikin mereka terguncang, demikian juga saya.
Nah masalah-masalah ini sebenarnya jadi ide menarik yang harus saya terapkan dan pelajari secara mendalam dan akhirnya menjadi expert.
Bayangkan, ini adalah masalah terbesar saya, di mana masalah manajemen waktu ini sebagai sumber utama dari semua hal di hidup saya.
Saya happy dan ngamuk-ngamuk ke anak-anak, biar kata mereka banyak tingkah, tentu salah satu penyebabnya adalah karena tidur saya cukup, makan tepat waktu.
Kalau saya kurang tidur, mana lapar pulak, siap-siap saja saya jadi singa yang melolong, hahaha.
Dan menariknya, ini juga menjadi masalah hampir semua orang, khususnya para ibu-ibu rumah tangga. Apalagi buat ibu rumah tangga sekaligus bekerja di rumah kayak saya.
Terlebih lagi, buat saya yang menjadi single fighter mom, alias semuanya harus dikerjakan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, nggak punya tempat untuk meminta bantuan apapun.
Saya pikir, ini akan menjadi ide yang paling keren untuk dilakukan, meskipun jujur, saya belum mengerti hingga kini, mulai dari mana ya? hahaha.
Mungkin saya butuh sedikit lagi pengelompokan masalah ke hal yang lebih spesifik, agar bisa lebih mudah mencari jalan mana yang harus dilewati terlebih dahulu.
Meskipun saya udah mulai memikirkan, platform mana saja yang harus saya lakukan jika ingin menekuni topik manajemen waktu itu.
Intinya gitu deh, saya tuliskan hal ini di sini, sebagai rekaman awal, kali aja ternyata saya bisa mengembangkan ide yang tercetus dari pengenalan diri dan masalah yang dihadapi?
Ye kan?
Surabaya, PKB7, 22 Juni 2024